Yang Menyebalkan Itu... Pulau Komodo

Pulau Komodo dilihat dari Gili Laba
(Sumber Gambar : www.wiranurmansyah.com)

 Sesungguhnya, kamu itu tidak menyebalkan.
Aku hanya tidak tahu kata apa yang seharusnya aku tulis 
untuk mewakili keluarbiasaan dirimu.
Aku tidak tahu...

Waktu masih kanak-kanak, aku pernah berpikir, mengapa aku tidak ditempatkan Tuhan menjadi warga di salah satu negara di Eropa? Di sana enak, ada musim salju. Di sana juga banyak tempat-tempat yang bisa aku kunjungi dengan sangat mudah, tidak perlu melintasi banyak laut atau selat. Cukup dengan sebuah kendaraan roda empat, aku bisa mengitari hampir keseluruhan benua itu.

Seandainya suatu hari dulu Tuhan memberi kesempatan padaku untuk dilahirkan kembali, aku ingin dilahirkan dari rahim seorang perempuan Inggris, Belanda, atau Jerman. Tapi Tuhan memang Maha Penyayang, tidak seenaknya memberi kesempatan itu padaku. Karena Dia Tahu, Dia tidak ingin aku menyesal. Jika itu terjadi, aku benar-benar akan sangat menyesal. Sangat menyesal karena aku tidak bersyukur diciptakan sebagai manusia penghuni nirwana di tenggara Asia.

**********
Kalian yang di tahun 90-an rajin nabung uang koin Rp50,- pasti agak-agak ingat sama sebuah gambar yang timbul dari koin itu. Atau kalau kalian suka nonton waktu kecil? Sebagian besar pasti setidaknya pernah satu kali melihat acara ini. Iya, yang katanya suka bikin macet jalanan karena badannya besar dan panjang, begitupun ekornya. Dengan suaranya yang khas"weleh..weleh.." sambil menjulurkan lidahnya yang merah.

Si Komo... Adalah sahabat anak-anak pada jamannya. Sangat bersyukur tahun 90-an sempat disuguhi acara yang murni untuk anak-anak. Dan karena acara itu pula aku jadi tahu, bahwa Si Komo itu diambil dari hewan komodo yang menjadi 7 Wonders. Acara yang bagus dan mendidik. Setidaknya di usia yang masih dini, aku tahu bahwa komodo itu ternyata betul-betul ada dan masih hidup di daratan Indonesia.

Dari tahun ke tahun, usiaku bertambah. Pengetahuanku mengenai komodo pun bertambah. Mengetahui bahwa komodo yang betul-betul masih hidup itu hanya di Indonesia membuat rasa penasaran dan pengalaman melihat langsung hewan itu muncul. Dan rasa-rasa itu semakin memicu keinginanku untuk berkunjung ketika tahu bahwa bukan hanya "raja"-nya yang menarik, tapi juga "singgasana"-nya yang penuh pesona.

Terletak beratus-ratus kilometer dari tempatku duduk sekarang, sebuah pulau eksotik penuh panorama yang semoga tak akan habis, yang tak akan pernah lelah menampilkan kerupawanannya. Karena bagiku, hanya melihat sebatas layar kaca dan cerita orang lain tidak akan membuat penasaranku hilang.

Selamat datang di Pulau Komodo...
**********

Yang pasti sih, kalau bicara soal Pulau Komodo tidak akan lepas dari penghuninya sendiri, komodo. Hewan purba yang masih tersisa di dunia dan masih berkeliaran bebas di sana ini tak pernah membuat orang-orang di dunia tidak tertarik untuk mengunjunginya. Reptil raksasa itu memang benar-benar mempesona. Gagah, meskipun terlihat seram, menakutkan, dan bisa tiba-tiba saja menyerang jika sedang lapar. Tapi justru itulah petualangannya.

Eits, tapi jangan main-main sama "premannya" Pulau Komodo. Yang dipalak bukan harta, tapi nyawa! Kita benar-benar harus hati-hati dalam bertindak. Jangan sembarangan hingga mampu mengundang serangan komodo. Karena hewan ini tak jarang tak luput dari perhatian media karena penyerangannya terhadap manusia. 
Sumber Gambar : www.wiranurmansyah.com
Kasus terbaru terjadi pada bulan Juni 2013, dua orang petugas penjaga Taman Nasional harus masuk rumah sakit karena serangan komodo yang menyelinap masuk ke dalam pos. Tahun 2009, dua komodo mengeroyok seorang pemetik buah hingga tewas. [www.usum.co]

Karena itu, wisatawan perlu berhati-hati saat berkunjung ke TNK, apalagi mengingat komodo adalah binatang buas dan kanibal. Penglihatan komodo memang buruk. Namun, pendengaran dan penciumannya sangat tajam. Sebelumnya, ranger atau polisi hutan akan menjelaskan sekilas tentang komodo dan peraturan yang harus ditaati para wisatawan. Setelah itu, wisatawan dapat memilih jarak trekking yang diinginkan. Bisa jarak pendek, menengah, maupun panjang. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berwisata ke TNK [Travel Kompas] :


1. Berjalan dalam rombongan. Saat trekking, tetaplah dalam rombongan karena komodo menyerang mangsa yang sendirian. 
2. "Ranger" sebagai pemandu. Jangan jauh-jauh dari ranger yang bertindak sebagai pemandu. Ranger sudah berpengalaman dalam menghadapi komodo. Umumnya, rangerdibekali dengan tongkat kayu dengan ujung bercabang. Tongkat ini berfungsi untuk menghalau komodo. 
3. Jangan membuat gerakan tiba-tiba. Komodo biasanya tenang-tenang saja jika ada manusia lewat, asal tidak diganggu. Salah satunya adalah gerakan tiba-tiba. Oleh karena itu, jangan lari. Pasalnya, gerakan ini malah dapat membuat komodo mengejar Anda.
4. Jika dikejar komodo? Larilah secara zig-zag. Komodo tidak bisa lari secara zig-zag, dan ia akan kesusahan berbelok. Namun, jangan remehkan kecepatan komodo. Ia mampu berlari 18 kilometer per jam.
5. Naik ke tempat tinggi. Jika dikejar komodo, naiklah ke rumah panggung yang ada di dekat Anda. Umumnya bangunan di kawasan ini dibangun dalam bentuk seperti rumah panggung. Dengan begini, komodo akan kesulitan naik tangga. Namun, berhati-hatilah karena komodo senang berteduh di bawah bangunan. Jangan naik ke pohon karena komodo usia satu sampai dua tahun jago memanjat pohon. Komodo usia ini terpaksa memanjat pohon untuk menghindari komodo dewasa. Komodo adalah binatang kanibal yang bisa memakan komodo lebih lemah dari dirinya.
6. Seperti bunglon, diam yang menipu. Waspadalah saat berjalan. Sosok komodo saat tidur-tiduran selintas seperti tanah berdebu atau batang kayu kering. Bisa-bisa, tanpa sengaja, Anda menginjak komodo. Jika Anda bertemu komodo dalam posisi berleha-leha, hati-hatilah. Ia pandai menipu. Dalam posisi tak siaga itu, ia malah menanti mangsa yang lengah.
7. Jangan berisik dan jangan menggunakan parfum menyengat. Komodo memiliki pendengaran dan penciuman yang tajam. Oleh karena itu, jangan ribut saat berada di dalam rombongan. Selain itu, beberapa ranger juga menyarankan untuk tidak memakai parfum yang terlalu menyengat karena dapat memancing penciuman komodo.
8. Perempuan yang menstruasi. Komodo sangat peka dengan bau darah. Jika ia mencium bau darah, secara naluriah ia akan mencarinya sebagai mangsa. Oleh karena itu, perempuan yang tengah menstruasi sebaiknya melapor ke ranger. Hal ini perlu agar ranger dapat berjaga-jaga. Perempuan yang sedang menstruasi tetap boleh melakukan trekking. Namun, sebaiknya tidak pada awal-awal menstruasi atau sedang banyak-banyaknya.

Demikian tips-tips supaya tidak menarik perhatian komodo untuk menyerang. Sekalian juga nih tips-tips lain yang disarankan ketika berada di Pulau Komodo, Pulau Rinca, atau kawasan Taman Nasional Komodo lainnya :
1. Jangan menyalakan api. Kawasan ini sangat kering dan tandus. Oleh karena itu, jangan merokok atau menyalakan api. Sepercik api bisa mengakibatkan kebakaran di kawasan ini. Pulau-pulau tersebut memang rentan terhadap bahaya kebakaran.
2. Gunakan pakaian yang sesuai. Pakaian katun yang menyerap keringat sangat disarankan untuk dipakai saat melakukan trekking. Mataharinya sangat terik dan udara di sini pun kering. Gunakan pula sunblock dan topi. Ada baiknya Anda memakai celana panjang dan baju lengan panjang. Agar mudah saat berjalan, gunakan sandal gunung dan sepatu olahraga.
3. Beli suvenir di Pulau Komodo. Jika Anda memang ingin membeli cendera mata, sebaiknya beli di Pulau Komodo. Selain lebih beragam daripada di Labuan Bajo, harganya pun lebih murah. Jadikan acara membeli cendera mata sebagai agenda wajib karena hal ini dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. Anda bisa membeli patung kayu berbentuk komodo dalam berbagai ukuran, kalung mutiara, dan ukiran kayu lainnya.
4. Bawa kamera. Benda yang wajib dibawa tentu saja kamera. Tak perlu sungkan membawa tripod dan lensa tele karena yang akan Anda foto tak hanya komodo, tetapi juga pemandangan dari ketinggian, burung-burung langka, dan satwa lainnya. Jika punya, bawa juga kamera tahan air yang bisa dipakai di kedalaman laut. Saat berkunjung ke Pulau Komodo, tak lengkap rasanya jika tak merasakan snorkeling dan diving.

Satu lagi tambahan. Sebuah peringatan yang terlalu sering diperingatkan, yang terlebih sering diabaikan. Jangan buang sampah sembarangan! Kelestarian Pulau Komodo bertahan tergantung kita. Jangan sampai ada tangan-tangan yang tidak diberkahi Tuhan mengotori sedikitpun sudut pulau itu. Siapa lagi kalau bukan aku, kamu, dan kita yang menjaga kekayaan Nusantara?

"Ulurkan tangan-tanganmu yang berkah, 
maka alam semesta akan menyajikan panorama terbaik."
Pulau Komodo, ga penghuninya, ga pulaunya, ga ada yang ga keren. Singgasana si Komo bukan pusat kota yang penuh kemacetan, bukan metropolitan yang langitnya dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi, dan bukan wilayah yang disinggahi banjir dimana-mana. Meskipun panas dan penuh dataran tandus, jangan samakan suasana Pulau Komodo dengan kota-kota besar.

Sebelum tidur, terkadang aku melakukan sebuah ritual kecil. Di antara remang-remang lampu kamar, aku menutup mata. Membayangkan aku tetiba berdiri di atas tanah coklat kekuningan yang kanan kirinya dipenuhi pohon-pohon kurus hijau yang beberapanya kering kerontang. Aku berjalan menyusuri jalur, mencari "penguasa" pulau itu. Sang surya terlalu bersemangat hingga terkadang kekuatanku berjalan menjadi naik-turun. Tapi suara burung-burung liar yang bertengger di pepohonan dan sedikit canda tawa bersama sahabat adalah teman setia pendamping perjalanan. Angin-angin semilir tidak pernah tak hadir, menyebabkan ranting-ranting pohon saling bertabrakan membuat suara gaduh yang indah. Semuanya seolah membela kegerahanku atas suasana yang bak gurun.
Jalur di Pulau Komodo (Sumber Gambar : www.wiranurmansyah.com)
Pemandangan dari Bukit Sulphuera (Sumber Gambar : www.wiranurmansyah.com)

Tidak lupa aku menghadirkan diriku dalam impian, mencumbu di antara butir-butir pasir Pink Beach. Menyelam di antara bulir-bulir airnya dan berusaha tak mengedipkan mata ketika berada di antara terumbu dan biota lain di bawahnya. Terkadang rasanya ingin aku menjadi amfibi, bisa hidup dalam air dan di daratan.

Semoga waktu sudi berkorban untuk pertemuan aku dan kamu.
Pink Beach ( Sumber Gambar : www.wiranurmansyah.com)






Sekarang aku semakin mengerti alasan Tuhan tidak menciptakan aku sebagai warga Eropa, Amerika, Antartika, bahkan alien. Tuhan ingin aku belajar mencintai keragaman budaya, berjalan di atas tanah yang hijau, menelusuri hamparan savana, mendaki tanah-tanah tertinggi, mencium aroma udara di padang edelweiss, berselancar di atas ombak-ombak yang tinggi, dan menyelami biru laut dengan jutaan terumbu dan biota di dalamnya .

Dia menciptakan aku, bahkan kamu, 
sebagai petualang di negeri kita sendiri. 
Indonesia.

Pulau Sebayur (Sumber Gambar : gunturgozali.com)
Bukit Gili Laba (Sumber Gambar : Aldian Silalahi)

Teruntuk Pulau Komodo :  
Jangan lelah menebar indah. Jangan pernah.


******************************************************************************

Trims untuk Wira Nurmansyah buat fotonya.
Maklum, belum pernah ke sana jadi belum punya dokumentasi sendiri.
Payah gini. Sedih :|

*******************************************************************************

TERIOS 7 WONDERS
Postingan ini diikutsertakan dalam 
Lomba Blog "Jelajah 7 Keajaiban Nusantara"

******************************************************************************

Postingan terkait:

11 Tanggapan untuk "Yang Menyebalkan Itu... Pulau Komodo"

Anonim mengatakan...

seharusnya ejie dapet RP 0,- lagi ke KOMODO ini nisaaaa.... tetapi sesuatu menghauskan ejie utk stay di jakarta.
so, i pass my Rp 0,-

suatu saat, kberuntungan dan kesempatan itu pasti ada kembali ya kan?

have fun nisaaaaa

om ganteng mengatakan...

Anjrriitt... kerenn bgt gan pulau komodonyaa...
kapan ya gw bisa kesana...
ngimpi dlu aahh di bantall.. hahhaa

salam kenal gann...
berkunjung kembali yaa...

Andini Anisa mengatakan...

@ejiebelula : hehe, ayo semangat, Ejie :D

@om ganteng : haha, iya itu keren banget gambarnya, dapet ijin dari temen saya Wira Nurmansyah www.wiranurmansyah.com

Sama, om saya juga belum pernah :|
yuk kita mimpi sama-sama, semoga bisa kesana juga sama-sama :D

backpackerborneo.com mengatakan...

Memang menyebalkah..huh, Komodo tunggu aku di sana..:-D

Andini Anisa mengatakan...

@bpborneo : kayaknya abang lebih nyebelin nih (&*#_#Y*R_)#&R+()&

Bhayu MH mengatakan...

Salam Anisa Andini, Perempuan Indonesia, foto2nya bagus... sayang masih belum karya sendiri ya. Ditunggu tulisan2 lainnya.

Sukses, demi Indonesia Raya!

Bhayu MH
http://lifeschool.wordpress.com
(Blog Harian Indonesia nomor satu)

Andini Anisa mengatakan...

@Bhayu MH : Wah, kayaknya blogger keren sempet kesasar ke sini. Hehe, trims om.. iya om, fotonya masih pinjem punya temen saya, Wira Nurmansyah... blogger, traveler, dan fotografer keren.. hehe maklum belum pernah nginjek Komodo jadi ga punya dokumentasi sendiri :D

Salam :)

MizTia mengatakan...

keren bgt komodo :D .. manusia purba #ehh.

hakim mengatakan...

Tulisan yang sangat bagus,,salam kenal

Andini Anisa mengatakan...

@Miztia : keren banget. lebih keren kalo saya bisa ke sna :))

@hakim : trims.. salam kenal juga :)

Unknown mengatakan...

Halo Admin / Blogger :)

Saya sangat suka dengan postingan foto-fotonya :)
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi foto-foto,video,menggunakan disk online yang lain dengan tujuan berbagi informasi ? :)
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Anda bisa dengan bebas mengupload/download foto-foto,video,music dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Terima kasih.

Salam.