Lelah Merindu


Rindu ini tak kan mengalah. 
Penuh ratap berjalan menyusuri setiap jejak jiwa, 
meski belum temukan raga tuk bersandar.

Haruskah ku menunggu satu lingkar purnama untuk merebah segala lelah? 
Atau kutitip saja sekarang, pada satu lengkung bulan 
yang bisa kugantung rindu di ujung sabit?

Dewi, ingin kugantung rindu di ujung sabitmu malam ini. 
Jatuhkan saja kalau sudah tak sanggup lagi menahannya. 
Biar kupungut puingnya pagi nanti.

Tak apa rindunya tak seutuh sebelum ku gantung di ujungmu. 
Bukan salahmu. 
Itu lalaiku yang tidak membiarkannya bermalam dalam mimpiku.

Dan kugantung sejumlah kenangan di ujung sabitmu yang lain. 
Tak apa menghilang ditelan malam atau terbawa angin,
sudah kupetik pelajarannya.

Sumber Gambar : Kampung Senja

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Lelah Merindu"