Nostalgia 1703



Aku menerimamu sebagai “pertama” ku 
di saat kamu memintaku menjadi “kesekian” mu.
Pelataran gedung megah dan sunyi dini hari 
menjadi saksi bisu dua manusia yang memulai perjalanan “kita”.
Anomali rangkaian lirik yang mengalun 
menjadi musik yang seringkali mempercepat tempo debar jantung.
Ribuan hari dan puluhan bulan menjadi masa untuk kita saling melengkapi. 
Aku dan kamu berbeda, tapi rasa kita sama.
Egoku semakin tinggi. Menutup mata hati dari aliran rasamu. 
Aku kalut. Kamu takut.
Kau menarik "dirimu" dari "perjalanan" 
dan aku mengambil kembali "diriku" dari "kita". 
Aku dan kamu melanjutkan cerita berbeda.
Terima kasih untuk waktu-waktu 
yang secara ikhlas kau percayakan padaku 
untuk berada di dalamnya.
Terima kasih untuk 4 tahun 4 bulan 
yang kini berkenan untuk tersimpan rapi 
dalam album kenangan dan catatan sejarah lisan.
Terima kasih, kamu. 
Semoga selepas "kita" ini 
menjadikan "aku" dan "kamu" yang lebih baik :)

***


Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Nostalgia 1703"

Niken Andriani mengatakan...

hmm.. tulisan kamu bagus prem.

Andini Anisa mengatakan...

Hai, Niken... Trims... :)